Dalam laporan tahunan oleh State of the Global Islamic Economy Report 2020/21 yang diterbitkan oleh Dinar Standard menunjukkan bahwa belanja kosmetik oleh Konsumen Muslim di seluruh dunia mencapai angka US$66 miliar pada 2019, pertumbuhan sebesar 3,4% dibandingkan tahun 2018. Pada tahun 2020, terdampak pandemi Covid-19 belanja Konsumen Muslim diperkirakan turun 2,5%, mencapai $64 miliar, tapi diprediksi akan tumbuh mencapai $76 miliar pada tahun 2024 dengan tingkat CAGR 5 tahun sebesar 2,9%.
Produsen yang bersertifikat halal selama setahun terakhir juga terus tumbuh, seperti halnya di industri kosmetik perusahaan yang tertarik untuk memasuki pasar minoritas Muslim dan mayoritas Muslim, terutama di Indonesia, Malaysia, dan India. Indonesia diharapkan menjadi pendorong utama pertumbuhan bagi kosmetik bersertifikat halal, dengan negara lebih dari 270 juta penduduk membutuhkan label halal pada tahun 2024.
Hal ini saat konsumen mulai beradaptasi dengan ‘new normal’ penjualan mulai pulih, dengan e-commerce sebagai pendorong utama penjualan. Brand yang tidak memanfaatkan keunggulan penjualan secara online yang kuat akan ‘dipaksa’ untuk meningkatkan e-commerce dan pemasaran digital mereka untuk lebih terhubung dengan konsumen.
Brand kosmetik halal juga telah beradaptasi dengan cara yang sama, sebagian dengan memanfaatkan permintaan konsumen untuk mendukung kemandirian merek dan dengan pemasaran dalam bahasa lokal, terutama di Asia Tenggara. Brand juga harus merespon situasi pandemi dengan meluncurkan rangkaian produk yang mencerminkan tren konsumen baru.
Pembatasan pergerakan akibat pandemi seperti lockdown atau PPKM di Indonesia berdampak secara dramatis mempengaruhi penjualan produk kecantikan dan kosmetik, terutama make up. Namun beberapa inovasi produk baru telah diluncurkan. Penjualan kosmetik dan parfum turun masing-masing sebesar 55% dan 75%, dengan pemulihan yang lambat akibat kewajibak untuk pemakaian masker diperkirakan akan berlanjut.
Tapi L’Oréal Indonesia mengalami pertumbuhan yang pesat dengan inovasi produk perawatan kecantikan di rumah seperti facial mask dan pewarna rambut. Selain itu penjualan produk seperti perawatan mata dan riasan mata juga tumbuh selama pandemi. Di Uni Emirat Arab, Yves Saint Laurent melakukan strategi dengan mengadakan konsultasi kecantikan online di situs webnya.