Di Indonesia, salah satu jaringan waralaba makanan cepat saji Subway baru saja membuka kembali gerainya setelah sempat vakum di Indonesia selama 21 tahun. Pembukaan gerai pertamanya di Cilandak Town Square (Citos), Jakarta Selatan pada tanggal 15 Oktober, mendapat sambutan yang cukup meriah dari konsumen di Indonesia.
Saat ini Subway Indonesia sudah membuka gerai keduanya di Gedung Setiabudi One Kuningan, Jakarta Selatan dan berencana membuka gerai-gerai berikutnya dalam waktu dekat ini. Menurut rencana, 2 gerai baru Subway akan dibuka di kawasan Pantai Indah Kapuk (PIK), Jakarta dan area Bumi Serpong Damai (BSD), Tangerang Selatan.
Secara Global Jumlah Gerai Subway Mengungguli McDonald’s
Dibandingkan dengan pesaing terdekatnya, McDonald’s, di Indonesia jumlah gerai Subway memang kalah jauh. Menurut data dari Knoema.com, jumlah gerai McDonald’s di Indonesia pada tahun 2020 berjumlah 233 gerai yang tersebar di seluruh wilayah Indonesia. Perbedaan yang sangat signifikan dibandingkan jumlah gerai Subway di Indonesia.
Meski di Indonesia jumlah gerai Subway kalah jauh, tapi jika dilihat secara global ternyata gerai Subway lebih banyak dibandingkan McDonald’s. Masih dikutip dari sumber yang sama, secara global gerai Subway berjumlah 40,953 dibandingkan dengan jumlah gerai McDonald’s sebanyak 37,855.
Uniknya, meski secara jumlah McDonald’s kalah dari Subway, secara sebaran geografis McDonald’s masih unggul. McDonald’s memimpin dengan sebaran gerai di 113 negara sedangkan Subway sebaran gerai ada di 107 negara.
Selain di Indonesia, di beberapa negara, jumlah restoran McDonald’s melebihi Subway, terutama di Cina dan Jepang serta Eropa dan Amerika Selatan. Sementara Subway, mendominasi di Australia, India, dan Inggris serta Amerika Utara dan Tengah. Amerika Serikat adalah segmen pasar tunggal terbesar untuk kedua perusahaan.
Perbedaan Struktur Kepemilikan dan Waralaba Subway dan McDonald’s
Dari sisi struktur kepemilikan Subway juga berbeda dengan MD. McDonald’s adalah perusahaan yang sudah go public dan terdaftar di Bursa Efek New York, sementara Subway masih merupakan perusahaan privat di bawah naungan korporasi Doctors’ Associates Incorporated.