Surya Adam Saputra (19) adalah seorang mahasiswa tingkat satu dan merupakan salah satu komanditer CV. Ngab Nganggur Indonesia. CV. Ngab Nganggur Indonesia merupakan persekutuan komanditer yang bergerak di bidang kuliner dan furniture.
Adam menuturkan alasan memilih bidang usaha tersebut karena mereka telah berpengalaman lebih dari 6 tahun dalam bidang kuliner dan telah membangun kepercayaan konsumen bahkan sebelum persekutuan komanditer ini dibentuk secara resmi.
Sebelumnya Adam membantu mengelola bisnis ibunya, lalu seiring berjalannya waktu ibunya mulai banyak melibatkan Adam dalam diskusi terkait usahanya. Sejak tahun 2019 Adam mulai terlibat penuh dalam pengelolaan bisnis berdua bersama ibunya.
Dan akhirnya Adam menjalankan operasional bisnis sepenuhnya dan sang ibu bertindak sebagai penasihat. Sementara itu sejak 4 bulanan lalu, Adam juga mulai melakukan pengembangan bisnisnya ke bidang furnitur menjadi unit usaha baru.
Di balik nama CV-nya yang unik, rupanya penamaannya memiliki makna yang sangat dalam bagi para komanditer.
“Sekilas memang rada nyeleneh, tapi bagi kami nama tersebut terinspirasi dari pengalaman nganggur awal pandemi yang berat bagi kami dan orang-orang sekitar kami. Setelah berdamai dengan keadaan dan mulai mencari jalan keluar, perlahan kami mulai bangkit lebih terorganisir dan lebih adaptif dari sebelumnya.”
Adam menjelaskan mereka yang tadinya sempang lontang-lantung karena keadaan, jadi terampil dalam membaca situasi, mengasah diri dan memimpin diri untuk menjadi lebih produktif. “Begitulah cara kami mengatasi kondisi yang tak menentu waktu itu,” kenang Adam sebagai perwakilan CV. Ngab Nganggur Indonesia.
Menurut Adam dan timnya, kuliner dan furniture adalah suatu produk yang mudah untuk dikenali dan dibutuhkan masyarakat sehingga mudah untuk dipasarkan. Selain itu, kemudahan dalam merealisasikan inovasi terhadap produk juga menjadi alasan mereka memilih bidang tersebut,
“Dengan ide inovasi produk yang beragam, kami dapat dengan mudah menyesuaikan diri dengan trend yang sedang terjadi atau laku di pasaran. Untuk kuliner kita made by order, tapi ada beberapa produk yang sering kita tawarkan via media sosial seperti ayam serundeng, ayam bumbu bali, iso bacem sambel korek, nasi goceng.”
Dari nasi goceng penjualan mereka perhari bisa mencapai minimal 100 bungkus. Selain makanan mereka juga menyediakan aneka minuman gula asam, teh telang dan minuman kreasi lainnya, semua terbuat dari bahan alami dan fresh.