Foto: Honke Tankuma Honten
Share artikel ini:


Lalu pada tahun 2014 saat banyak wisatawan muslim yang berkunjung ke Kyoto, Mr. Kurusu merasakan kalau mereka kesulitan untuk menemukan restoran halal. Dia merasa prihatin dengan hal itu dan mulai berpikir untuk melakukan sesuatu untuk menjawab masalah mereka. Sejak itulah dia memutuskan menyediakan makanan Jepang halal.

Dia juga tidak setuju dengan pendapat yang mengatakan agar rasa masakannya disesuaikan dengan selera muslim. Sebab menurutnya saat dia bepergian ke luar negeri dia selalu menyukai rasa masakan khas yang asli dari daerah yang dikunjungi meski mungkin rasanya tidak sesuai dengan seleranya. Itulah sebabnya dia memutuskan untuk membuat sajian khas Jepang kaiseki-ryori yang murni dan dalam rasa aslinya.

Awalnya, hambatan terbesar yang dihadapi adalah daging babi dan alkohol. Tapi lalu dia mulai melarang bahan dari daging babi di dapurnya, dan juga membuang semua bumbu yang mengandung ekstrak dari babi. Singkatnya, apapun yang berhubungan dengan babi dihilangkan dari restorannya.

Bahkan untuk peralatan masaknya pun dia memastikan halal. Salah satu panci masak yang dibuat di Kyoto ditulisi Halal sesuai permintaannya. Sedangkan penggunaan daging wagyu dia hanya menggunakan daging wagyu grade A5 – A4 dari sumber yang sudah tersertifikasi halal.

Masakan utamanya adalah masakan tradisional kaiseki-ryori yang disajikan untuk tamu dari Jepang dan halal. Jadi jika ada pebisnis yang mengajak tamu muslim makan kaiseki-ryori di sana, tentu saja makanannya halal. Ketika tamu Jepang tahu bahwa kaiseki-ryori di sana tidak mengandung babi dan alkohol, mereka tidak bisa merasakan bedanya dengan kaiseki-ryori yang biasa.

Berikan bintang kamu untuk Honke Tankuma Honten
[Total: 8 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar