Bagi Sobat Halal yang bepergian dengan maskapai asing dari negara-negara yang mayoritas penduduknya bukan muslim, tentu sempat muncul pertanyaan soal kehalalan makanan yang disediakan di pesawat. Hal tersebut wajar mengingat menu makanan dalam pesawat atau inflight meals biasanya disesuaikan dengan kebiasaan makanan dari negara maskapai tersebut berasal.
Meskipun demikian, umumnya maskapai asing yang melayani penerbangan dari dan ke Indonesia sudah menyesuaikan menunya – meski tidak secara tegas menyatakan halal, setidaknya mereka tidak menyediakan makanan dengan kandungan yang sudah jelas diharamkan seperti daging babi. Hal ini karena maskapai-maskapai asing tersebut menyadari betul penumpang dari dan ke Indonesia yang mayoritas penduduknya adalah muslim.
Namun yang sulit jika penerbangan itu harus melibatkan banyak sektor dan penerbangan lanjutan di benua tujuan, tentunya kekhususan menu untuk tujuan Indonesia tadi menjadi tidak ada.
Pengalaman penulis saat melakukan penerbangan ke Oporto di Portugal dari Indonesia dengan maskapai Air France melalui Paris, untuk sektor Jakarta-Paris dan sebaliknya, makanan di pesawat relatif aman. Namun untuk sektor Paris-Oporto makanannya sangat meragukan, maklum di sektor Eropa, menu yang disajikan umumnya mengandung daging babi.
Untuk menyiasati hal itu, penulis melakukan permintaan makanan khusus atau dikenal dengan istilah special meals atau special dietary meals, beberapa hari sebelum jadwal terbang. Semua maskapai, sesuai dengan standar di International Air Transport Association (IATA) memang menyediakan pilihan menu khusus jika diminta.
Dalam hal ini penulis memesan makanan yang halal, atau dalam kode IATA ditulis sebagai MOML, Muslim Meal. Artinya makanan halal selama penerbangan untuk seluruh sektor penerbangan akan disediakan secara khusus sesuai permintaan penulis.