Star Forts, Tren Benteng Abad Ke-15 yang Menawan

Star forts adalah benteng yang berbentuk bintang dan memiliki banyak julukan lain, seperti Benteng Selekoh, Bastion Forts, atau Trace Italienne. Star forts merupakan benteng yang banyak dibangun pada abad ke-15, yakni di mana peperangan mulai beralih menggunakan senjata yang lebih modern seperti bubuk mesiu dan meriam mendominasi medan pertempuran.

Dibandingkan dengan bentuk benteng pada umumnya, star forts didesain lebih terbuka untuk meminimalisir kerusakan yang ditimbulkan ketika terjadi perang, memaksimalkan perlindungan, dan mempermudah serangan. Struktur bangunannya kurang lebih meliputi kerangka bangunan berbentuk poligon dengan bastion-bastion yang dilengkapi tangga serta teras pada sudut-sudutnya.

Star forts biasa didirikan di atas bukit, hal inilah yang mempermudah pasukan dalam membidik target dan menghindar dari serangan lawan. Pada akhir abad ke-15 hingga abad ke-16, desain star forts mengalami modifikasi.

Momen ini ditandai oleh berdirinya tanah pertahanan milik Florence yang digarap oleh Michelangelo yang kemudian disempurnakan oleh Baldassare Peruzzi dan Vincenzo Scamozzi hingga desainnya menyebar ke seluruh Italia pada tahun 1530-1540. Sejak itulah star forts diadaptasi di berbagai belahan Eropa dan beberapa negara lainnya selama tiga abad berturut-turut.

Walaupun telah menjadi saksi bisu pertumpahan darah pada zaman dulu, menarik untuk menikmati keindahan sisa-sisa star forts. Sobat Halal bisa mulai dari 5 star forts pilihan berikut ini:

#1 Fort Bourtange, Netherlands

Benteng ini merupakan salah satu star forts yang berada di Desa Bourtange, Groningen, Netherlands. Star forts ini dibangun pada masa kepemimpinan William The Silent pada tahun 1593, di sekelilingnya dilengkapi kanal dan danau untuk perairan.

Benteng ini dibangun dengan tujuan untuk mengontrol perbatasan Kota Groningen yang berbatasan dengan wilayah German. Benteng tersebut bertahan sepanjang The Eighty Year’s War dan mempertahankan perbatasan German hingga peperangan usai pada tahun 1851. Kini Fort Bourtange bertransformasi menjadi sebuah desa yang indah dan menjadi museum sejarah.

#2 Palmanova, Italy

Star forts ini dibangun oleh arsitek asal Venezia yang bernama Vincenzo Scamozzi dengan sembilan sudut bintang yang unik pada tahun 1593. Lokasi tepatnya berada di Friuli, Venezia Giulia, Italia.

Benteng berbentuk bintang yang besar tersebut bertujuan untuk melindungi desa yang berada di tengah-tengahnya dari gempuran tentara Turki dari Balkan. Berdasar catatan sejarah, Leonardo Da Vinci adalah salah satu sosok yang berada di balik desain benteng ini.

Benteng ini termasuk star forts yang unik karena memiliki 3 gerbang, yakni Aquileia, Udine, dan Cividale. Ketiga gerbang tersebut merupakan lapisan perlindungan untuk kota yang terdiri dari susunan parit, hutan, benteng, dan bastion yang mengelilingi kota.

Pada tahun 1960, star forts ini menjadi Monumen Nasional dan kini menjadi desa yang indah sehingga masuk kedalam Situs Warisan Dunia UNESCO pada tahun 2017.

#3 Goryokaku, Japan

Goryokaku merupakan benteng berbentuk bintang dengan lima sudut yang dibangun pada tahun 1855-1866 di Kota Hakodate, Pulau Hokkaido. Benteng ini didesain oleh Takeda Ayasaburo yang terinspirasi dari arsitek Perancis bernama Sebastien Le Prestre de Vauban.

Benteng ini didirikan untuk melindungi Selat Tsugaru dari kemungkinan invasi armada Rusia. Dulunya kota ini merupakan ibu kota Republik Ezo yang berdiri pada tahun 1869 dan merupakan lokasi terakhir Perang Boshin yang melibatkan pasukan shogun dan Pemerintahan Meiji.

Benteng ini menjadi taman publik sejak tahun 1910 dengan pohon ceri yang ditanam di sepanjang parit dan menjadi tujuan wisata terbaik di musim semi tiap bulan Mei. Pada tahun 2006 pemerintah Jepang kembali merekonstruksi Goryokaku Tower yang kini digunakan sebagai lokasi pengamatan burung dan membuka Former Magistrate Office pada tahun 2010.