Sejauh ini, meskipun dirasa belum maksimal, Vea sudah berusaha memasarkan produknya melalui media sosial, getok tular, hingga mengikuti event-event kuliner yang digelar oleh beberapa komunitas di Yogyakarta.
“Kalau usaha kemarin posting bisa dibilang Senin-Kamis karena dulu tidak fokus satu jenis saja, jadi yang tau masih di lingkungan teman-teman sendiri. Mungkin membingungkan juga, hari ini jual roti, besok sabun, tiba-tiba baju dan harus PO sebelumnya. Padahal tidak semua orang suka dengan sistem PO, kalau saya memilih PO karena belum mampu untuk stok barang. Dengan usaha yang sekarang karena lebih fokus, join go food jadi lebih kelihatan hasilnya.”
Setelah menjalani banyak hal selama menjalankan bisnisnya, Vea memiliki prinsip untuk tidak takut saat memulai usaha, “mungkin sudah berkali-kali coba masih belum beruntung, padahal kita juga tidak tahu dalam usaha keberapa pintu rejekinya akan dibuka. Mau jiplak usaha orang yang laris terus, kalau memang bukan rejeki ya hasilnya gak akan sama. Selalu libatkan Tuhan dan percayakan pada-Nya, sehebat-hebatnya rencana manusia tetap lebih hebat rencana Tuhan.”
Pernahkah Sobat Halal mendengar tentang Palau? Palau juga dikenal sebagai Republic of Palau, yaitu negara…
Birch, atau biasa disebut betula, sebagian besar populasinya ditemukan di belahan bumi bagian utara, Eropa,…
Pernahkan terlintas pertanyaan di benak Sobat Halal selama ini, di manakah kota tertua Indonesia? Jika…
Dengan luas area mencapai 10.000 m2, acara ini akan diikuti oleh 250 exhibitor dari dalam…
Ada banyak subtitusi alami untuk Retinol, bentuk sintetis vitamin A, bahan skincare populer untuk melawan…
Sobat Halal, siasati perjalananmu ke luar negeri dengan tips sederhana ini untuk menjaga kebutuhan makanan…