Ketika mengalami hal tersebut, Bu Sukamti kerap mengatasi dengan cara cari pinjaman untuk kembali memproduksi gerabah-gerabah yang rusak atau gagal demi memenuhi jumlah pemesanan klien.
“Kadang jual apa yang bisa saya jual, seperti emas, kalau nanti udah untung baru beli lagi,” kenang Bu Sukamti
Kini selama pandemi berlangsung, Bu Sukamti tetap menjalankan usahanya seperti sedia kala. Order selalu masuk secara ajeg, sekecil apa pun ia masih bersyukur karena karyawannya tidak ada yang menganggur dan produksi jalan terus demi mencukupi kebutuhan hidup masing-masing.
“Ya kalau buka usaha itu harus semangat dulu, jangan pesimis. Bekerja sesuai kemampuan, jangan membuang waktu, serius dan jangan maju-mundur. Insya Allah tercapai apa yang diinginkan.”
Pernahkah Sobat Halal mendengar tentang Palau? Palau juga dikenal sebagai Republic of Palau, yaitu negara…
Birch, atau biasa disebut betula, sebagian besar populasinya ditemukan di belahan bumi bagian utara, Eropa,…
Dengan luas area mencapai 10.000 m2, acara ini akan diikuti oleh 250 exhibitor dari dalam…
Ada banyak subtitusi alami untuk Retinol, bentuk sintetis vitamin A, bahan skincare populer untuk melawan…
Sobat Halal, siasati perjalananmu ke luar negeri dengan tips sederhana ini untuk menjaga kebutuhan makanan…
Jogja menyuguhkan oleh-oleh khas yang tak hanya lezat, tetapi juga memiliki sejarah dan budaya tersendiri.…