Sempat Dianggap Aneh, Sekarang Produk Ini ‘Sold Out’ Setiap Hari

Tteokbokki, siapa sih yang tidak kenal makanan yang satu ini? Makanan khas Korea yang berwarna merah menyala dan rasanya pedas ini kini hampir bisa kita temukan di mana saja, bahkan peminatnya sangat banyak sejak drama Korea mencuri perhatian penonton Indonesia. Momentum ini pun tidak dilewatkan oleh para pelaku bisnis kuliner, menu Tteokbokki di Indonesia pun menjamur dan digilai banyak penggemar Korea.

Tidak semua tteokkbokki yang dijual di Indonesia memiliki rasa yang sama dan itu merupakan hal yang wajar mengingat produsennya pun berbeda. Beda tangan, beda pula rasanya. Namun, apa jadinya ya jika warna merah pada Tteokbokki menjadi berwarna kehitam-hitaman?

Hadyan Asrafi, pemilik Brand “Dapur Cak Yen” yang berlokasi di Puri Mayang  Cluster Bougenville Blok G-8, Mayang Mangurai,  Jambi adalah pelopor Tteokbokki dengan saus gochujang yang berwarna kehitam-hitaman.

Selain menyukai makanan Korea, Hadyan sendiri mengaku terinspirasi oleh Netflix yang memberikan banyak pilihan drama Korea. Sebelum memulai usahanya, Hadyan melakukan riset makanan Korea dengan mencoba memasak resep-resep masakan Korea. Bahkan, ia mengalami beberapa kali trial-error sampai akhirnya menemukan cita rasa yang pas di lidah.

Modalnya pun terbilang minim, Hadyan merogoh kocek sebesar Rp 150.000 untuk mencoba-coba resep. Sisanya mengandalkan alat-alat dan bahan yang sudah berada di dapur. Untuk store saat ini pun belum tersedia karena masih pandemi, sehingga ia memutuskan untuk berjualan dari rumah saja. Sejauh ini usahanya juga terdaftar dalam GoFood dan GrabFood.

“Awalnya orang tua jual Burgo, Pempek, dan sebagainya, tapi sejak Januari 2021 saya transformasikan ke menu-menu Korea,” terang Hardyan.

Seperti yang telah disebutkan sebelumnya, menu Tteokbokki milik Hadyan memberikan ciri khas tersendiri, yakni sausnya berwarna merah kehitaman. Pada umumnya, saus Tteokbokki difermentasikan, namun Hardyan tidak memfermentasikan sausnya lantaran menurutnya Indonesia tidak ada musim dingin, selain itu hasil alamnya melimpah sepanjang tahun sehingga mudah untuk menemukan bahan-bahannya.