5 Gunung dengan Fatality Rate Tertinggi di Dunia

Bagikan

Kegiatan mendaki gunung adalah satu destinasi travel sport yang banyak digemari para pecinta alam pada umumnya. Tidak sekedar menawarkan pemandangan yang indah, mendaki gunung juga memberikan segudang tantangan dari segi fisik, mental dan medan yang harus dilalui.

Bagi pemula, mendaki gunung yang memiliki ketinggian antara 2.000 – 4.000 MDPL sudah cukup menantang. Namun bagi pendaki gunung profesional, ketinggiannya bisa sampai 8.000 MDPL!! Tentu mendaki gunung setinggi ini tidak untuk semua orang karena butuh persiapan fisik dan mental yang matang.

Tapi anehnya gunung-gunung dengan kesulitan ekstrim ini tetap saja mengundang banyak orang untuk menjajalnya? Padahal gunung-gunung tersebut umumnya memiliki tingkat kematian yang cukup tinggi di dunia loh. Penasaran, kan? Simak 6 gunung di bawah ini!

#1 Everest, Nepal

Gunung dengan puncak yang mendunia ini adalah gunung dengan death rate tertinggi. Ketinggiannya yang berada di 16.800 mdpl membuat gunung ini sangat mematikan, sedangkan sudut elevasinya mencapai 8.848.

via kathmandupost.com

Jalanannya terkenal licin dengan cuaca dingin yang ekstrim, ditambah lagi ancaman keledai liar yang sewaktu-waktu bisa mendorong pendaki dari jalur pendakian jatuh menuju jurang. Selama musim semi tahun ini saja sudah ada 9 pendaki yang meninggal dan 2 lainnya hilang.

#2 Hidden Peak Gasherbrum I, Pakistan

Hidden Peak memiliki ketinggian 8.080 mdpl. Gunung ini dijuluki ‘Hidden Peak” karena keterpencilan puncaknya yang ekstrim oleh William Martin Conway pada tahun 1892.

via cep.com.pk

Puncak Gasherbrum memiliki bentuk seperti piramida raksasa, sehingga sangat menantang dan berbahaya. Bidang vertikal yang mendominasi, salju yang tebal dan dalam serta guguran salju di Gasherbrum I merupakan tantangan yang paling mematikan.

#3 Nanga Parbat, Pakistan

Gunung yang dijuluki ‘The Man Eater” dan “The Killer Mountain” ini memiliki ketinggian 8.126 mdpl, serta merupakan gunung terbesar nomor 9 di dunia. Gunung ini berhasil didaki pada tahun 1953 oleh Hermann Buhl.

Shujaat Muzaffar via unsplash

Tingkat kesulitan pendakian Nanga Parbat sangat tinggi karena didominasi sisi dengan bidang vertikal dan cuaca buruk saat pendakian mau pun turun gunung. Banyak pendaki mengalami kecelakaan, hilang hingga berujung kematian. Gunung ini paling sulit didaki selama musim bersalju.

Laman: 1 2

Artikel Baru

7 Pilihan Restoran Siap Saji Populer di Arab Saudi

Bosan dengan kuliner siap saji yang itu-itu saja? Kini jika Sobat Halal sedang berkunjung ke…

24 Feb 2024

Mengenal Halal Japan, Aplikasi yang Bikin Sobat Halal Nyaman Saat Liburan ke Jepang

Dari tahun ke tahun permintaan wisata ke Negeri Sakura semakin meningkat, bahkan warga negara Indonesia…

23 Feb 2024

Masjid Tertua dan Salinan Tangan Al-Qur’an di Cape Town, Afrika Selatan Ternyata Dibangun oleh Bangsawan Tidore Loh!

Siapa sangka Afrika Selatan memiliki sejarah yang erat sekali kaitannya dengan Indonesia? Sejarah ini bermula…

22 Feb 2024

Sering Dikira Tidak Halal tapi Justru Bakso Pinggir Jalan ini Sudah Bersertifikat Halal

Sudah pernah menikung di Jl. Johar Nurhadi, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, tepat di samping RS Bethesda?…

20 Feb 2024

Star Forts, Tren Benteng Abad Ke-15 yang Menawan

Star forts adalah benteng yang berbentuk bintang dan memiliki banyak julukan lain, seperti Benteng Selekoh,…

23 Jan 2024

Jangan Kaget, Inilah Deretan Bunga yang Kerap Dijadikan Bahan Makanan!

Hobi makan kembang tentu terdengar ngeri untuk sebagian Sobat Halal, tetapi di beberapa negara, termasuk…

21 Jan 2024