Berawal dari Kulakan Bareng, Bisa Jadi Mompreneur dengan Omzet Puluhan Juta

Rizki Fauzi yang akrab dipanggil Kiki ini memulai usaha kecilnya pada tahun 2018.

“Kondisinya saat itu aku habis melahirkan, jadi ya jualannya gak greget karena masih sibuk sama baby dan mood masih acak-acakan banget,” ungkapnya kepada HalalLifeID kemarin Minggu (30/8).

Kiki mengakui bahwa aktifitas berjualan yang kerap ia lakukan itu awalnya hanya untuk iseng-iseng karena dia memang memiliki hobi berjualan. Selain itu ia sendiri masih terikat kontrak kerja sebagai karyawan kantor yang memang bekerja secara remote dari rumah. Namun lambat laun, hobinya yang kerap menghasilkan cuan ini semakin asik untuk ditekuni hingga mengalami trial and error.

Kiki sendiri merasakan secara langsung, bahwa hasil tidak bisa didapat secara instan sehingga ia selalu berusaha mencari alternatif lain untuk berjualan. Menurutnya, tiap usaha yang gagal berarti belum rezeki.

“Awalnya aku cuma me time sama handphone, di kamar lagi rebahan, terus nemu komunitas penjual dengan harga barang yang jauh lebih murah dari e-commerce padahal sama,” terangnya.

“Dari situ aku mulai post barang-barang di story-ku dan ada yang mau beli dong, jadinya aku beli barang ada barengannya dan lebih murah. Kayak kulakan bareng gitu loh, bahkan aku ngeluarin modah gak sampe seratus ribu waktu itu.”

Semenjak pandemi Kiki semakin getol menggeluti hobi jual belinya ini. Di akun sosial media lapaknya, yakni @babykidsgoods, ia juga menyertakan tautan grup whatsapp-nya linktr.ee/hijastip. Jika sobat halal mengaksesnya, maka akan langsung digiring masuk bergabung ke grup whatsapp bernama “JAJAN MURAH AMANAH”. Wah, sudah murah, amanah pula.

Kiki sangat bersyukur karena hobi yang ia tekuni berujung keuntungan. Namun tak jarang juga Kiki mengalami kesulitan, dari membagi waktu, mengelola komunikasi dengan pihak-pihak terkait seperti kustomer dan supplier. Bahkan ia pernah di-ghosting oleh pelanggannya sendiri. Pasalnya pelanggan tersebut tidak membayar setelah dikirimi invoice dan menerima barang, sejak saat itu Kiki belajar menjadi penjual yang lebih hati-hati.