Kuliner

6 Kudapan Tradisional Nusantara yang Kian Langka Ditemukan

Bagikan

Dalam era globalisasi ini, ragam makanan dari berbagai belahan dunia dengan mudah ditemui di berbagai daerah di Indonesia, termasuk kudapan atau snack. Sayangnya, fenomena ini turut berdampak pada semakin langkanya kudapan tradisional yang kini mulai tergeser dan sulit ditemukan.

Padahal, tidak bisa dipungkiri bahwa kudapan tradisional Nusantara memiliki citarasa yang tak kalah lezat dibandingkan dengan kudapan dari mancanegara. Sungguh disayangkan jika generasi zillennials Indonesia sampai tidak kenal kudapan tradisionalnya bukan?

Nah berikut adalah beberapa contoh kudapan tradisional Nusantara yang semakin jarang dijumpai.

#1 Kue Rangi

Kue rangi adalah salah satu kue tradisional khas Betawi, disebut juga sebagai sagu rangi. Kue ini terbuat dari tepung kanji, orang Betawi disebut tepung sagu, yang dicampur dengan parutan kelapa muda.

Kue Rangi via youtube.com/@StreetFoodsVillage

Kue ini dimasak dengan cetakan pukis, kemudian diberi toping gula merah yang dicairkan dan dikentalkan dengan sedikit tepung kanji yang sudah diberi nangka, durian atau nanas. Jangan heran kalau aromanya wangi dan menggugah selera.

#2 Gulo Puan

Makanan satu ini aslinya dari Palembang. Gulo puan terbuat dari susu kerbau dan gula. Sekilas makanan ini terlihat seperti gula aren. Rasanya gurih dan manis dengan tekstur lembut dan berpasir.

Gulo Puan via instagram.com/apokabarpalembang

Konon, dahulu gulo puan adalah salah satu makanan kesukaan bangsawan Kesultanan Palembang loh. Namun, meski pun terbuat dari 2 bahan saja, gulo puan asli kini mulai sulit dicari karena susu kerbau murni sulit didapat.

#3 Madumongso

Madumongso merupakan makanan khas Ponorogo, Jawa Timur. Makanan ini merupakan kudapan yang kerap dibuat oleh para jamaah haji yang telah pulang dari Mekah dan rindu akan rasa kurma. Namun, madumongso asli Ponorogo ini terbuat dari fermentasi ketan hitam yang diberi gula, santan dan nanas.

Madumongso via instagram.com/madumongso_bubinti

Teksturnya seperti daging buah kurma dengan rasa manis dan asam. Biasanya madumongso dibungkus dengan kertas minyak, daun enau yang dikeringkan atau plastik hingga menyerupai kemasan permen jaman dulu. Kini madumongso jarang dijumpai meskipun di pasar-pasar tradisional.

Laman: 1 2

Lihat Komentar

  • Unfortunately, this phenomenon has also had an impact on the increasing scarcity of traditional snacks which are now starting to be displaced and are difficult to find. It would be a shame if the Indonesian zillennial generation didn't know about traditional snacks, right? For clearer information, you can visit our website https://kulinerekstrim.com/

Artikel Baru

7 Pilihan Restoran Siap Saji Populer di Arab Saudi

Bosan dengan kuliner siap saji yang itu-itu saja? Kini jika Sobat Halal sedang berkunjung ke…

24 Feb 2024

Mengenal Halal Japan, Aplikasi yang Bikin Sobat Halal Nyaman Saat Liburan ke Jepang

Dari tahun ke tahun permintaan wisata ke Negeri Sakura semakin meningkat, bahkan warga negara Indonesia…

23 Feb 2024

Masjid Tertua dan Salinan Tangan Al-Qur’an di Cape Town, Afrika Selatan Ternyata Dibangun oleh Bangsawan Tidore Loh!

Siapa sangka Afrika Selatan memiliki sejarah yang erat sekali kaitannya dengan Indonesia? Sejarah ini bermula…

22 Feb 2024

Ternyata Ada Fasilitas Musholla di Kyoto Tower, Salah Satu Menara Ikonik di Jepang

Sobat Halal tak perlu khawatir lagi ketinggalan waktu sholat saat berkunjung ke Kyoto Tower, sebab…

21 Feb 2024

Sering Dikira Tidak Halal tapi Justru Bakso Pinggir Jalan ini Sudah Bersertifikat Halal

Sudah pernah menikung di Jl. Johar Nurhadi, Kotabaru, Gondokusuman, Yogyakarta, tepat di samping RS Bethesda?…

20 Feb 2024

Star Forts, Tren Benteng Abad Ke-15 yang Menawan

Star forts adalah benteng yang berbentuk bintang dan memiliki banyak julukan lain, seperti Benteng Selekoh,…

23 Jan 2024