Ilustrasi oleh tirachardz via Freepik
Ilustrasi oleh tirachardz
Gaya hidup halal semakin hari banyak digemari berbagai kalangan. Selain bermanfaat untuk menjaga kesehatan, gaya hidup halal juga diyakini menjaga keberkahan. Hal ini merupakan peluang besar bagi para pelaku bisnis, baik skala besar maupun kecil untuk menarik perhatian konsumen dengan memanfaatkan tren gaya hidup halal sebagai sarana marketing.
Agar usaha Sobat Halal makin maju, ada hal-hal yang harus diperhatikan dalam mengelolanya. Apa saja ya kira-kira yang harus diperhatikan. Yuk kita simak!
Baik usaha yang baru akan dimulai atau sudah berjalan, sudahkah modal Anda merdeka dari hutang? Hal ini perlu diperhitungkan karena merdeka dari hutang yang tidak syariah adalah salah satu indikator menuju gaya hidup halal. Jika memungkinkan, tidak ada salahnya hal ini dibenahi sejak dini untuk tujuan yang lebih baik.
Karyawan memegang peranan yang paling penting dalam hal ini karena merekalah yang akan membantu dalam membuat perencanaan, implementasi, bahkan hingga evaluasi. Sehingga pelaku bisnis harus mendukung segala bentuk sumber daya yang dibutuhkan, misalnya tanggung jawab dan peraturan tegas yang tertulis, pelatihan, penggajian, dan lain sebagainya.
Jangan ragu untuk berbagi lebih banyak bagi karyawan yang memberi kontribusi kemajuan usaha Anda. Bukankah dengan semakin banyak berbagi semakin berkah usaha Anda?
Melalui pelatihan karyawan dapat dikelola lebih baik karena pelatihan adalah saran untuk meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan perilaku. Selain itu, pelatihan dapat menjadi pengingat bagi karyawan untuk menjaga performa dalam bekerja. Maka, jangan pernah sepelekan hal yang satu ini, lakukan pelatihan 3-6 bulan sekali.
Pelaku usaha harus memastikan bahwa segala sesuatu yang dihasilkan atau ditawarkan bersumber dari sumber yang halal. Hal ini bisa ditinjau mulai dari bahan baku, bahan tambahan, pengemasan, dan lain sebagainya yang terlibat ke dalam hasil akhir produk.
Fasilitas produksi dalam hal ini mencakup bangunan, mesin atau peralatan yang terlibat, termasuk fasilitas bagi karyawan. Misalnya, saran mencuci tangan, ketersediaan alat pelindung, dan lain sebagainya. Fasilitas produksi harus aman, bersih, halal, dan dikelola secara berkala.
Untuk menjaga keberkahan usaha, wajib hukumnya untuk memberikan hak karyawan tepat pada waktunya setelah mereka menunaikan kewajibannya. Selain itu, termasuk saran-sarana yang mendukung peningkatan kesejahteraan karyawan seperti, toilet, tempat ibadah, hak cuti, bonus dan lain sebagainya.
Selain produksi, yang perlu diperhatikan adalah aktifitas seperti misalnya pemenuhan bahan baku. Bagaimana proses pengantarannya, sarana transportasinya, hingga histori dari pemasok yang telah dipilih. Termasuk prosedur penerimaan, pendataan dan penyimpanan pun bersih dan terorganisir.
Tidak ada batasan baku dalam pengambilan untung, semuanya sah meskipun keuntungan mencapai 100%. Namun, yang perlu ditekankan atau syaratnya adalah tidak ada penipuan harga maupun barang dan tetap menjual dengan harga yang wajar.
Terapkan stategi marketing yang luwes dan beradab dalam usaha Anda, akhlak dan etika moral merupakan kunci utama. Selain itu, harus bisa bertanggungjawab terhadap produk.
Tidak ada salahnya Anda melakukan evaluasi berkala untuk memastikan bahwa tidak ada unsur halal yang terlewat dalam pelaksanaan usaha Anda.
Laman: 1 2
Malaysia menjadi salah satu destinasi city tour yang menarik, terutama bagi Sobat Halal yang gemar…
Jelajahi sensasi sarapan halal ala Hongkong di Medan bersama The Hongkong Story! Nikmati kelezatan autentik…
Kyoto, ibu kota Prefektur Kyoto, Jepang, dikenal sebagai salah satu destinasi wisata utama karena kekayaan…
Masjid Omar Ali Saifuddien, ikon kemegahan di Brunei Darussalam, menjadi daya tarik wisata dan tempat…
Sobat Halal pecinta sushi, mana suaranya ya? Sushi adalah makanan yang dibentuk dari nasi, rumput…
Kosovo adalah sebuah negara yang terletak di sebelah tenggara Eropa dengan ibu kota bernama Pristina.…