Vin S
HalalLifeID
Tidak bisa dipungkiri, Pandemi Covid-19 yang melanda Indonesia sejak Maret 2020 hingga saat ini membuat banyak usaha tour dan travel harus mampu melakukan inovasi agar bisa bertahan dalam zona ketidakpastian.
Selain karena banyak wisatawan yang membatalkan rencana wisatanya, juga karena kebijakan dan regulasi pemerintah masih dianggap memberatkan para pelaku bisnis traveling. Hal itu tak terhindarkan pula bagi salah satu bisnis tour dan travel, Griya Wisata Tour Organizer di Yogyakarta.
Griya Wisata adalah bisnis tour dan travel yang awalnya adalah tour organizer didirikan oleh Adi Nugroho, yang akrab disapa Adi, sejak tahun 2007. Seperti yang menimpa kepada pebisnis tour dan travel lainnya, pandemi Covid-19 ini membuat langkah Adi harus menapaki zona abu-abu.
But life must go on, agar tetap profit dan produktif, Adi memutuskan menjual seafood segar. Bahkan, ia juga berencana membuka kuliner bebakaran dalam waktu dekat ini.
“Selama pandemi saya jualan seafood segar, antisipasi dampak pandemi. Kalau tidak pintar-pintar ambil langkah strategis bisa tergerus keadaan, makanya saya pilih lini usaha yang relatif stabil selama pandemi sambil tetap meng-handle orderan tour yang masuk ke Griya Wisata.”
Berkat dukungan dari keluarga dan teman-teman seprofesi, Adi berhasil bertahan hingga hampir 14 tahun, bahkan memperluas bidang bisnis ke lini yang lain. Saran dan kritik dari klien dan orang-orang terdekat menjadi sarana untuk tetap berinovasi.
Jalan-jalan tidak perlu pusing tujuh keliling lagi kalau Sobat Halal sudah mengenal Griya Wisata Tour Organizer yang homebase-nya ada di Kota Jogja ini. Hal ini karena Griya Wisata Tour Organizer merupakan perusahaan yang produk jasanya bervariasi, mulai dari paket wisata outbond, inbond dan domestik hingga hotel voucher, rental mobil dan bus, semuanya ada di sini sebagai one stop tour solution. Komplit kan?
Turut memajukan dunia pariwisata Indonesia, khususnya Yogyakarta, dan menjadi salah satu biro perjalanan wisata yang mampu menjawab kebutuhan seluruh lapisan masyarakat saat berwisata merupakan tujuan utama Adi.
Untuk memberikan pelayanan yang terbaik bagi para klien, Adi aktif memperbanyak jaringan dengan para stakeholder di dalam dan luar negeri. Baik dengan sesama biro perjalanan, hotel, perusahaan rental kendaraan, resto, mau pun pengelola destinasi wisata. Menjadi salah satu perusahaan jasa pariwisata dengan skala yang lebih besar merupakan target yang ingin dicapai di masa yang akan datang.
“Sebagai orang yang hobby travelling saya menilai bisnis di bidang pariwisata sangat menguntungkan dan last long selama kami bisa memberikan excellent service terhadap kebutuhan para klien. Kami yakin, dengan dukungan tim yang handal, bisnis di bidang ini akan survive jangka panjang .”
Dalam pemasarannya, Adi lebih memilih menggunakan google adwords dan instagram. Sejauh ini keduanya dianggap cukup membantu memperkenalkan eksistensi mereka dalam berbagai segmen. Melalui pemasaran online, segmen yang biasanya sulit diapproach menjadi lebih mudah diprospek.
“Setiap event, baik fit maupun group, yang kami tangani selalu didokumentasikan melalui foto maupun video, sehingga para klien memiliki kenang-kenangan berupa rekaman. Record-nya juga diposting lewat instagram @griyawisata.id .”
Dalam perjalanannya, Adi mengakui banyak suka dan duka yang tak terhitung lagi jumlahnya. Meskipun segala sesuatunya telah dipersiapkan secara matang, komplain dari tamu bisa datang kapan saja. Misalnya, pelayanan tim lapangan sudah prima, tapi akomodasi dan transport dianggap kurang memadai meskipun rencana sudah diatur sesuai budget. Hal-hal tersebut sangat berpengaruh terhadqp citra Gtiya Wisata ke depannya.
Berangkat dari banyaknya permasalahan tersebut, Adi memutuskan untuk memperbanyak kolaborasi dengan pelaku bisnis pariwisata lainnya. Semakin banyak referensi, semakin besar peluang untuk meningkatkan kerjasama dan kepuasan klien.
“Sayangi pekerjaan seperti anda menyayangi keluarga Anda. Jujur adalah hal yang paling utama. Gunakan passion di bidang yang anda kuasai lalu tingkatkan, baik dari segi pengelolaan maupun produk knowledge.”
Selain itu, Adi juga menambahkan, bahwa semua usahanya yang telah membuahkan hasil adalah berkat ikhtiar dan pertolongan Tuhan.
