Peserta Muslim Fashion Festival 2020 dari NTB [foto via Disbudpar NTB]
Share artikel ini:


Secara global pada tahun 2018 pengeluaran Muslim dalam industri pakaian dan alas kaki diperkirakan bernilai $270 miliar dan diproyeksikan akan tumbuh menjadi $402 miliar pada tahun 2024, menurut laporan ‘State of the Global Islamic Economy’ terbaru dari Dinar Standard dan Thomson Reuters.

Ada sejumlah bisnis modest fashion saat ini yang ada di Inggris, termasuk toko pakaian dan merek seperti Aab, Ben Harad, BIAH, Inayah dan Shukr, serta Modestrove, situs mode dan kecantikan online. Pengusaha yang memiliki cita-cita tinggi dapat memutuskan untuk membuka toko yang sepenuhnya berfokus pada modest fashion atau menjalankan lini modest fashion sebagai bagian dari merek pakaian yang lebih luas.

Merek Aab misalnya kini telah berkolaborasi besar department store Inggris terkemuka, Debenhams.

Indonesia sendiri memiliki peluang sangat besar untuk memasuki kancah pasar fashion Muslim atau Modest fashion dunia disamping memanfaatkan pasar dalam negeri dan Asia Tenggara yang sangat besar.

Industri fashion Muslim merupakan salah satu segmen pasar dengan pertumbuhan tercepat di wilayah Asia Tenggara. Wilayah ini adalah pasar tujuan bagi sekitar 240 juta Muslim, yang sebagian besar terkonsentrasi di Indonesia, Malaysia, Brunei dan Singapura dan menyumbang sekitar 25% ke pasar Islam secara global.

Menurut data yang dirilis State of the Global Islamic Economic 2018-2019 konsumsi fashion Muslim Indonesia mencapai US$ 20 miliar. Angka ini setara dengan 7,4 persen dari keseluruhan pengeluaran fashion Muslim dunia yang mencapai US$ 270 miliar. Dari data tersebut Indonesia menduduki peringkat ketiga sebagai negara yang mengembangkan fashion Muslim di dunia setelah Uni Emirat Arab dan Turki

*Dirangkum dari berbagai sumber

Berikan bintang kamu
[Total: 1 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar