Pandemi merubah segalanya. Wanita mungil asal Jogja yang akrab dipanggil Eliez ini mengalami PHK, tetapi tidak putus asa untuk tetap meraup ‘cuan’ demi hidup sehari-hari. The show must go on!
“Sejak pandemi dan terkena PHK, aku mulai menjalankan bisnis warung makan ramesan, masakan jawa gitu,” ungkap Eliez, “sebenernya dulu ini usaha milik orang tua, sayang kalau gak dilanjutin.”
Eliez memutuskan untuk melanjutkan dan rebranding usaha orang tuanya karena tidak ingin membiarkan potensi usaha sebelumnya terbuang sia-sia. Diawali dengan membuka warung dengan dengan menu khas masakan Jawa, Eliez ingin mengembangkan bisnis kateringnya yang sudah berjalan.
“Pengennya punya warung dengan kapasitas dan menu yang lebih besar, pengennya punya restoran yang ‘njawani’.
Sejauh ini usahanya berjalan dengan baik, Eliez juga sangat yakin usahaya bisa berkembang karena setahunan ini ia memegang teguh kualitas rasa dan harganya pun kompetitif tapi negotiable. Selain itu, taste yang ‘njawani’ dari masakannya juga menjadi daya tarik tersendiri bagi para pelanggan.
“Kalau bisnis kuliner, tuh, pusingnya waktu bahan baku naik harga, karena sebagai produsen kita harus tetap menjaga kualitas rasa tanpa mengutak-atik harga,” curhat Eliez, “terus kalau pesanan membludak, kita harus benar-benar atur waktu untuk masak karena tenaga cuma ada tiga.”
Ketika harga bahan pokok naik, Eliez mengaku bisa mengantisipasinya dengan sedikit mengurangi volume masakannya untuk menjaga kualitas rasa dan hal tersebut juga ia sampaikan terhadap konsumen.
Berkat kedua orang tua, suami dan anak-anaknya yang sering ikut turun tangan dan memberikan dukungan dengan terjun langsung ke dapur, semua permasalahan dapat diselesaikan dengan baik.
Untuk promosi, Eliez sendiri menerapkan metode getok tular antarteman dan menggunakan media sosial. Melalui kedua metode itu Eliez sangat terbantu dalam nempromosikan Madam El dari mulai buka sampai sekarang.
Selain itu, melalui koneksi pertemanan yang luas, khususnya rekomendasi dari mereka, juga memiliki andil dalam proses promosi warung. Usahanya perlahan stabil meskipun masih dalam kondiri pandemi dan anak-anak kos banyak yang belum kembali ke Jogja.
“Kalau mau usaha kuncinya jangan takut bermimpi lalu mencoba untuk mewujudkannya dengan kemampuan atau budget yang ada, pasti ada jalan,” tutup Eliez.