Share artikel ini:


Wiwin Sri Wedari adalah pemilik Marquezkitchen yang berlokasi di Tebing Tinggi, Sumatera Utara. Ia memulai usahanya sejak tahun 2018 dengan konsep spesifik berupa “cemilan jadul”, yakni manisan kelapa kering.

Berkat keuletan Wiwin, pemasaran produk handmade ini sudah banyak dikirim ke beberapa provinsi di Indonesia dan beberapa negara, antara lain Malaysia, Hongkong dan Kamboja.

Wiwin merintis usaha ini setelah menjadi single parent dan harus membesarkan kedua anak seorang diri.  “Alhamdulillah Marquezkitchen semakin berkembang. Tahun 2020 saya meluncurkan produk baru berupa basreng daun jeruk purut, manisan kolang kaling isian jeruk kietna, sukade dan tomat, peachgum collagen dessert dan asinan pomelo atau jeruk bali.”

Selain itu, di era milenial ini, Wiwin berupaya memperkenalkan jajanan jadul melalui produk homemade-nya yang diproduksi dengan sangat baik, mulai dari higienitas, bahan baku premium serta rasa dan harga yang bersaing sehingga anak-anak Indonesia bisa makan jajanan sehat.

“Saya sendiri suka makan, suka kulineran dan selalu mencari makanan yang unik, misalnya di daerah, kota ataupun negara yang saya kunjungi. Menurut saya usaha makanan adalah satu-satunya usaha yang lentur saat ekonomi up and down karena pada dasarnya adalah kebutuhan pokok manusia, makan,” terang Wiwin.

Produknya tergolong jarang dijumpai di pasaran, khususnya manisan kelapa kering, manisan kolang kaling isi dan peachgum collagen dessert. Wiwin selalu mengupayakan produknya selalu fresh, sehingga kualitas rasa juga tetap terjaga.

“Pokoknya dari produksi hingga beredar dipasaran, kualitas dan kebersihannya terjamin,” tegas Wiwin”

Saat ini Wiwin sedang mengupayakan agar produk marquezkitchen makin dikenal di kalangan anak-anak hingga orang tua, dan beredar di ritel-ritel besar Indonesia, penjualan ke luar negeri lebih maksimal. Wiwin juga berharap bisa membuat pabrik produksi agar bisa membuka lapangan pekerjaan bagi banyak orang.

Wiwin yakin usahanya bisa berkembang lebih besar karena ia memulai usaha ini dari modal minus, “saya yakin karena saya mengusahakan dan memperjuangkan usaha ini sejak awal, alhamdulillah saat ini sudah bisa pemasaran keliling Indonesia bahkan ke luar negeri dan bisa mempekerjakan karyawan walaupun belum banyak.”

“Tantangan yang paling besar adalah modal saat mengembangkan usaha,” terang Wiwin, “hampir semua UMKM mengalami hal serupa, mau berkembang tapi modal terbatas karena peralatan produksi yang masih minim atau manual dan tenaga masih terbatas. Selain itu, ada kompetitor sehingga terjadi perang harga, apalagi setelah COVID-19”

Meskipun terjadi perang harga, Wiwin tetap mempertahankan kualitas produk homemade marquezkitchen, “bagaimanapun target pasar sudah kita miliki. Dengan kita tetap menjaga kualitas produk, saya percaya kuantiti akan mengikuti. Intinya tetap berinovasi dan jadi diri sendiri, sebab usaha akan besar jika kita memiliki DNA atau karakter kita sendiri yang kita tuangkan ke dalam bentuk karya atau produk seperti makanan dan minuman.”

Vin S
“If you wait for inspiration to write you’re not a writer, you’re a waiter.” ~ Dan Poynter
Berikan bintang kamu untuk Marquezkitchen
[Total: 4 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar