Share artikel ini:


Sepanjang menggeluti usahanya, Prima mengaku pernah merasa sangat khawatir saat pandemi covid-19 mulai merebak di Indonesia,

“Namanya juga pandemi ya, mau gak mau kan harus patuh protokol demi kebaikan bersama, apalagi punya keluarga yang juga harus dilindungi. Jujur aja waktu seluruh aktifitas seni, hiburan dan acara-acara pribadi dilarang, saya mati kutu. Di dunia MUA pun ada rumusnya, semakin lama kita hiatus, maka nama kita akan semakin dilupakan. Sehingga ketika pandemi mereda, jadi sulit untuk kembali ke posisi stabil seperti semula.”

Tidak berhenti sampai disitu, new normal juga membuat Prima harus mengahadapi tantangan baru dan beradaptasi,

“Akhirnya tiap ambil job prokes dua arah menjadi kewajiban, banyak berlatih dan rutin membuat portofolio make up untuk upgrade skill. Selain itu, juga memulai promosi dengan strategi baru.

Sedangkan pada kegiatannya sendiri saya mulai menggunakan berapa aplikator sekali pakai, rutin mendisinfeksi peralatan make up setelah selesai bekerja, menyediakan lebih banyak brush agar jika berganti klien baru bisa langsung menggunakan brush set yang selalu bersih. Dari semua penyesuaian tersebut, tentunya membutuhkan waktu dan budget yang tidak sedikit bagi saya.”

Selain pandemi, Prima juga beradaptasi selama ramadhan mengingat jumlah perayaan pernikahan atau pesta berkurang lebih jauh sehingga orderan pun menurun drastis, “ramadhan tidak saya anggap sebagai hambatan,  justru saya bisa fokus untuk mencari klien dari acara wisuda, sumpah dokter, lamaran, akad, dan bisa membuka private make up course.”

Pencapaian Prima yang sejauh ini tidak lepas dari peran dan dukungan orang tua, suami, anak, teman-temannya yang berkenan jadi model dan guru-guru make up artis seniornya yang pernah memberikan ilmu secara privat atau workshop-workshop-nya yang ciamik,

“Berkat mereka saya selalu mendapat dukungan ilmu, waktu dan semangat. Selain hal-hal tersebut, orang tua dan suami juga banyak memberikan dukungan moral dan materi.”

Sejauh ini Prima melakukan promosi melalui akun media sosial bisnis dan pribadinya,

“Selama ini saya selalu membagikan konten make up di instagram dan tiktok. Menurut saya hasilnya cukup bagus karena bisa menjangkau klien dan juga menambah teman atau partner sesama make up artist dan profesi lainnya yang memiliki keterkaitan seperti hair do, hena artist dan lain sebagainya.”

“Selain itu, kalau ketemu klien yang murah hati saya malah ditag, hasilnya ya seperti dibantu promosi melalui akun sosial media mereka, bahkan tak jarang tawaran dari teman satu profesi dan relasi mengajak untuk bekerja sama.”

Vin S
“If you wait for inspiration to write you’re not a writer, you’re a waiter.” ~ Dan Poynter
Berikan bintang kamu untuk PIM MUA Yogyakarta
[Total: 4 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar