Sampah merupakan salah satu sisa-sisa kegiatan manusia sehari-hari, tetapi ada juga sampah alam yang terbentuk karena proses alami. Bicara soal sampah, identik dengan bau atau aroma tidak sedap.
Sampah bisa mengundang lalat atau hama lainnya yang berpotensi menimbulkan penyakit bagi masyarakat jika tidak dibuang atau dikelola dengan baik. Di Indonesia, konten terkait sampah banyak bermunculan di media sosial beberapa tahun terakhir ini. Selain itu, banyak start up dan komunitas sosial yang aktif dalam memberikan layanan inovatif untuk pengolahan sampah.
Sebelum kita bicara tentang bagaimana cara mengelola sampah dengan sederhana tapi inovatif, mari kita pahami jenis-jenis sampah terlebih dahulu! Jenis sampah sendiri terbagi menjadi 5, antara lain :
- Sampah Organik: Jenis sampah ini mudah busuk atau terurai, contohnya adalah daun, sisa makanan dan ranting pohon.
- Sampah Anorganik: Jenis sampah yang lebih sulit terurai, bisa memerlukan waktu 10 tahun hingga ratusan tahun untuk terurai. Contohnya seperti plastik, kaleng dan styrofoam.
- Sampah Bahan Berbahaya & Beracun (B3): Jenis sampah ini dapat membahayakan makhluk hidup dan lingkungan, sehingga harus dikelola secara lebih detil. Contoh sampah B3 adalah kaca, kemasan detergen, botol pembasmi serangga, baterai dan kawat duri.
- Sampah Kertas: Jenis sampah ini memang bisa didaur ulang, tetapi pada umumnya dibedakan dari sampah organik lainnya dengan tujuan untuk mempermudah proses daur ulangnya. Contohnya adalah buku, kertas pembungkus, karton, pamflet, kardus dan tas kertas.
- Sampah Residu: Jenis sampah yang ini adalah sampah di luar keempat sampah di atas, contohnya seperti bekas popok, pembalut, puntung rokok dan permen karet.
Setelah mengenal jenis-jenis sampah di atas, jelas bisa dipahami bahwa pengelolaan sampah tidak bisa diremehkan mengingat jenisnya dan potensi dampak buruk yang bisa ditimbulkan. Oleh karena itu, halallife.id ingin mengajak Sobat Halal untuk mengelola sampah di rumah secara lebih inovatif. Kita cermati tips di bawah ini yuk!
#1 Memisahkan Sampah Rumah Tangga
Memisah sampah bisa Sobat Halal lakukan dari sekarang dengan membedakan tempat sampah atau pembungkus yang digunakan. Misal warna hijau untuk sampah organik, kuning untuk anorganik, merah untuk sampah B3, biru untuk sampah kertas dan abu-abu atau hitam untuk residu.
#2 Pilih Pembungkus yang Bisa Didaur Ulang
Makin dewasa ini, kesadaran untuk menggunakan produk ramah lingkungan lebih tinggi. Plastik ramah lingkungan atau yang bisa didaur ulang kini mudah dijumpai di mana pun dengan harga terjangkau, mulailah memanfaatkan produk-produk tersebut untuk mengelola sampah.
#3 Kurangi Penggunaan Plastik
Mengurangi penggunaan plastik tentu membantu dalam pengurangan limbah plastik dan merupakan hal yang paling menantang. Tak bisa dipungkiri bahwa plastik adalah salah satu produk yang kerap dibutuhkan dalam setiap kegiatan. Namun, bukan tidak ada solusinya, Sobat Halal bisa mengurangi penggunaan plastik dengan memanfaat kantong tapioka, kantong kertas, eco pack, box kertas atau canvas tote bag untuk berbelanja.
#4 Mendukung Pengelolaan Sampah Lingkungan
Sekarang, tong sampah di tempat umum sudah banyak dilengkapi dengan simbol pengelolaan sampah, ajakan yang persuasif dan fasilitas yang mumpuni. Kita bisa lebih peka dan teliti dalam memanfaatkan fasilitas tersebut dengan membuang sampai sesuai anjuran dan fungsi fasilitas, termasuk tidak membuang sampah sembarangan.
#5 Hindari Menumpuk Sampah
Menumpuk sampah adalah salah satu kebiasaan yang tidak baik. Selain mengundang hama dan penyakit, jika dibiarkan bisa memperparah kebiasaan buruk ini. Biasakan mengeluarkan sampah dari rumah menyesuaikan jam pengambilan pengelola sampah setempat.
#6 Manfaatkan Layanan Start up yang Bergerak di Bidang Sampah
WASTE4CHANGE, Bank Sampah, Gringgo, Smash, Angkuts, Mall Sampah dan masih banyak lainnya merupakan start up yang bisa Sobat Halal pertimbangkan untuk konsultasi mau pun kerjasama dalam mengelola sampah.
Selain start up di atas, ada juga pengolahan sampah lokal yang tidak kalah inovatif dari mereka. Bahkan, banyak start up yang melakukan barter sampah dengan uang atau hasil daur ulang sampah. Wah, buang sampah aja bisa dapat uang dan barang, pasti mau dong!
***
Ternyata ada banyak cara sederhana tapi inovatif dalam mengelola sampah ya. Untuk melakukan perubahan memang tidaklah mudah dan tidak nyaman. Hal besar didapat dari mengubah mindset diiringi merubah kebiasaan-kebiasaan kecil. Yuk kita kelola sampah secara lebih inovatif demi kehidupan mendatang yang lebih baik!