Share artikel ini:


Bisnis Tour & Travel merupakan salah satu lini bisnis yang menjamur, khususnya di kota-kota pariwisata, seperti Jogjakarta, yang sejak awal menjadi barisan pertama yang terpukul mundur oleh merebaknya wabah Covid-19. Namun, menyerah tidak ada dalam agenda para pendiri Nandi Jogja.

Nandi Jogja awalnya lahir dari keresahan para pendiri terhadap banyaknya objek wisata di Yogyakarta yang hanya memberikan dampak ekonomi pada pelaku wisata, tetapi tidak pada masyarakat sekitar objek wisata (Desa Wisata).

Hal tersebut terjadi, salah satunya merupakan akibat kemunculan objek-objek wisata baru yang lebih modern namun tidak sepenuhnya menghadirkan budaya lokal.

Nandi Jogja merupakan salah satu perintis konsep wisata yang mengedepankan pelestarian kebudayaan, khususnya Kebudayaan Jawa, mulai dari memperkenalkan lokalitas desa wisata di Jogja, memperkenalkan produk Budaya melalui Cendera Mata dan Sapta Pesona.

“Dengan jargon ‘Sophisticated Traveling’, Nandi Jogja juga mengemas wisata yang di-digitalkan melalui dokumentasi yang menarik dan timeless.”

Nandi Jogja memiliki upaya untuk melestarikan kebudayaan yang ada melalui service, ambiance, dan memory dalam bentuk hasil kerajinan dari tangan pelanggan melalui pengalaman secara langsung. Bentuk kontribusi tersebut diharapkan dapat memaksimalkan citra dan kesinambungan perjalanan budaya-budaya lokal yang telah mereka dukung melalui kegiatan-kegiatan Nandi Jogja.

Pengemasan kegiatan wisata dengan menghadirkan nilai budaya dan melibatkan masyarakat merupakan citra kuat yang ingin dibangun oleh Nandi Jogja. Tentu saja nilai-nilai yang dihadirkan berorientasi pada data yang valid mengenai pariwisata yang berkualitas dan informatif bagi semua kalangan.

Selain itu, Nandi Jogja juga mengedepankan layanan prima dan service excellence pada setiap setiap pelaksanaan kegiatan.

Nandi Jogja sudah berjalan selama 2 tahun, bertepatan dengan melandanya wabah Covid-19 di dunia, sehingga sejak awal mereka tidak banyak menerima pelanggan karena Nandi Jogja menjunjung tinggi peraturan dan mendukung langkah-langkah pemerintah dalam menekan laju penularan wabah Covid-19.

Namun demikian, secara langsung mereka juga dekat dengan bisnis multimedia, sehingga NANDI JOGJA memilih untuk ‘geser setir’ dengan tetap melakukan promosi usaha dan budaya di semua lini media sosial.

Menjadi salah satu contoh dan standar bisnis baru dalam bidang pariwisata merupakan salah satu target jangka pendek sekaligus jangka panjang bagi Nandi Jogja. Dan dengan menerapkan prinsip TRESNO, mereka yakin Nandi Jogja akan terus bertumbuh.

“Prinsip TRESNO ini merupakan kependekan dari Terpercaya, Ramah, Effort, Sopan, Networking, dan On Time.

Dengan berpegang teguh terhadap prinsip ini, Nandi Jogja akan memberikan pelayan yang prima dan excellent, mengedepankan kepuasan pelanggan, selalu menjunjung tinggi budaya ketimuran, menjalin hubungan yang baik terhadap seluruh pelaku wisata dan disiplin.”

Sejauh ini Nandi Jogja melakukan promosi melalui social media campaign melalui instagram @nandijogja, landing page, dan oral promotions. Melalui tiga metode pemasaran tersebut Nandi Jogja berhasil mengenal banyak hal dan lokasi wisata yang awalnya tidak mendapatkan perhatian dan diketahui oleh masyarakat.

Meskipun keaslian literasi informasi yang akan dihadirkan di media sosial menjadi tantangan yang cukup kompleks, Nandi Jogja berhasil mengatasinya sehingga konsistensi mereka berhasil menghadirkan sajian seputar budaya secara lugas dan informatif melalui semua media sosial dan portal berita milik mereka sendiri. Sedangkan mendapatkan kepercayaan dari masyarakat merupakan bonus yang tak ternilai harganya.

“Selalu jadi diri sendiri dan mengembangkan karakter ke arah yang lebih baik. Selain itu, harus selalu siap terhadap segala bentuk kemungkinan yang terjadi dalam bisnis sekaligus upayakan fokus kepada solusi, bukan pada masalahnya.”

Terlepas dari keuletan dan kerja keras seluruh Tim Nandi Jogja, Tuhan akan selalu menjadi alasan utama di balik kesuksesan mereka selama ini. Selain itu dukungan dari keluarga, teman, dan stake holder juga sangat berperan dalam memberikan jejaring sekaligus arahan yang tepat bagi pengembangan bisnis mereka.

Vin S
“If you wait for inspiration to write you’re not a writer, you’re a waiter.” ~ Dan Poynter
Berikan bintang kamu untuk Nandi Jogja
[Total: 4 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar