Ilustrasi foto: Skitterphoto via pexels
Share artikel ini:


Buku adalah jendela dunia dan perpustakaan adalah pusat ilmu pengetahuan. Dahulu mudah sekali ditemukan perpustakaan di berbagai tempat. Namun, seiring perkembangan zaman, perpustakaan mulai menghilang secara perlahan karena masyarakat sudah beralih ke teknologi digital, seperti e-book, cloud dan juga digital library.

Tentu dengan teknologi ini biayanya lebih murah, ramah lingkungan serta kemudahan akses. Tapi, meskipun demikian sebagai bagian dari sejarah, di dunia banyak perpustakaan yang tetap dipertahankan, meski sebagian besar koleksinya juga didigitalisasi. Maklum, bagi banyak orang mengunjungi perpustakaan dan membaca buku aslinya tetap memberikan sensasi yang berbeda dibandingkan dengan membaca versi digitalnya.

Inilah 9 perpustakaan tertua di dunia yang mengantarkan peradaban manusia sampai saat ini. Ada yang masih berdiri dan beroperasi, ada yang tinggal bangunannya saja, dan ada juga yang hanya tinggal sejarahnya saja. Yuk kita lihat perpustakaan apa saja itu.

#1 Al-Qarawiyyin, Maroko

Perpustakaan Al-Qarawiyyin yang merupakan bagian dari Universitas Qarawiyyin terletak di kota Fes, Maroko, dan didirikan pada abad ke-9 oleh Fatima Al-Fihri seorang putri saudagar dari Tunisia. Perpustakaan ini dianggap sebagai salah satu perpustakaan tertua di dunia yang masih beroperasi hingga saat ini.

via odysseytraveller.com

Awalnya, perpustakaan ini hanya berisi koleksi buku-buku agama Islam, tetapi seiring waktu, koleksi perpustakaan ini berkembang menjadi meliputi berbagai disiplin ilmu, seperti filsafat, sejarah, dan sastra.

Pada tahun 2012, perpustakaan Al-Qarawiyyin ditutup untuk direnovasi karena ditemukan masalah kelembaban karena di bawahnya terdapat aliran sungai bawah tanah yang menyebabkan kerusakan pada koleksi buku-bukunya.

Setelah tiga tahun renovasi, perpustakaan ini dibuka kembali pada tahun 2017 dengan fasilitas baru, seperti sistem pencahayaan dan pengaturan suhu dan kelembaban yang lebih baik. Perpustakaan ini memiliki koleksi buku-buku langka yang sangat berharga, seperti manuskrip abad ke-9 yang ditulis dalam bahasa Arab dan bahkan dianggap sebagai salah satu buku tertua yang masih ada di dunia.

#2 Celcus, Turki

Perpustakaan Celcus terletak di kota Efesus, Turki, dan dibangun pada abad ke-2 Masehi oleh Tiberius Julius Celcus Polemaeanus untuk mengenang ayahnya, Tiberius Julius Celsus. Perpustakaan ini merupakan salah satu perpustakaan terbesar pada zamannya dan menjadi pusat kegiatan intelektual di kota Efesus.

Foto: Mehmet Turgut Kirkgoz via pexels

Bangunan perpustakaan Celcus memiliki desain arsitektur klasik yang indah dengan 4 patung besar yang terletak di depan bangunan sebagai simbol kebijaksanaan, kebajikan, kecerdasan, dan pengetahuan. Di dalamnya terdapat ruangan dengan relungan-relungan yang berisi rak buku di dalamnya.

Selain sebagai perpustakaan, bangunan ini juga berfungsi sebagai makam bagi Tiberius Julius Celcus. Sarkofagus yang menjadi makamnya berada di dalam perpustakaan di bagian belakang, ditempatkan di tengah-tengah dinding dengan relief dekoratif yang indah.

Namun kini Perpustakaan Celcus hanya saksi bisu peradaban kuno yang berkembang di kota Efesus dan hanya menyisakan facade bangunannya saja. Perpustakaan ini mengalami kerusakan akibat gempa bumi pada abad ke-4 Masehi. Sebagian besar bangunan berhasil dipugar dan kini menjadi salah satu destinasi wisata yang populer di Turki.

#3 The Imperial of Constantinople, Bizantium

Perpustakaan Imperial Constantinople, juga dikenal sebagai Perpustakaan Konstantius atau Perpustakaan Agung, adalah sebuah perpustakaan yang didirikan oleh Kaisar Konstantius II pada tahun 337 Masehi di Konstantinopel, ibu kota Kekaisaran Bizantium. Perpustakaan ini merupakan salah satu perpustakaan terbesar dan terpenting pada zamannya, dengan koleksi buku-buku dari berbagai disiplin ilmu, termasuk sejarah, filsafat, dan sastra.

via historycollection.com

Selain mendirikan perpustakaan, Konstantius II juga mendirikan Scriptorium, sebuah pusat pelestarian naskah Yunani kuno yang masih tersisa pada saat itu. Scriptorium ini bertugas menyalin dan mengawetkan karya-karya sastra Yunani klasik yang telah hilang sebelumnya, sehingga memungkinkan karya-karya tersebut untuk dipelajari dan dipertahankan hingga saat ini.

Perpustakaan ini mengalami kerusakan dan kehilangan beberapa koleksi buku akibat invasi dan kebakaran yang terjadi pada Abad Pertengahan, namun sejumlah karya sastra Yunani klasik yang masih dicetak hingga saat ini merupakan salinan yang berasal dari perpustakaan kuno ini.

#4 The Library of Alexandria, Aleksandria

Perpustakaan Alexandria merupakan salah satu perpustakaan kuno terbesar dan terkenal di dunia. Perpustakaan ini didirikan di kota Alexandria, Mesir pada abad ke-3 SM, oleh Ptolemaios I Soter, salah satu jenderal Aleksander Agung yang kemudian menjadi raja Mesir. Perpustakaan ini dibangun sebagai bagian dari kompleks bangunan bernama Mouseion, yang juga menjadi pusat penelitian dan pendidikan pada zamannya.

Foto: Daniel Mayer via wikipedia.org

Awalnya didirikan dengan tujuan untuk mengumpulkan dan melestarikan semua pengetahuan yang ada di dunia. Perpustakaan ini memiliki koleksi yang sangat besar, diperkirakan mencapai 400.000 hingga 700.000 gulungan papirus, yang berisi karya-karya sastra, sejarah, filsafat, sains, dan banyak lagi. Perpustakaan ini juga dikelola oleh para ahli dan cendekiawan terbaik pada zamannya, seperti Euclid, Archimedes, dan Eratosthenes.

Namun sayangnya, Perpustakaan Alexandria mengalami kebakaran besar pada beberapa periode, yang mengakibatkan banyak koleksi yang hilang atau rusak. Beberapa ahli sejarah meyakini bahwa perpustakaan ini dibakar oleh tentara Romawi pada tahun 48 SM, sementara yang lain berpendapat bahwa perpustakaan ini hancur pada masa kekuasaan Muslim di Mesir pada abad ke-7 M.

Meskipun begitu, Perpustakaan Alexandria tetap dianggap sebagai salah satu titik awal peradaban Barat dan menjadi simbol penting bagi kemajuan ilmu pengetahuan dan kebudayaan pada zamannya. Kini, Perpustakaan Alexandria telah dibangun kembali sebagai pusat penelitian dan kebudayaan, dan menjadi salah satu tempat wisata yang populer di Mesir.

#5 The Library of Pergamon, Turkiye

Perpustakaan Pergamon, juga dikenal dengan nama Perpustakaan Eumenes II, merupakan salah satu perpustakaan kuno terkenal di dunia yang didirikan pada abad ke-3 SM. Perpustakaan ini dibangun oleh Eumenes II, Raja Pergamon pada masa itu, sebagai bagian dari kompleks kuil Athena di kota Pergamon, Turkiye.

via id.wikipedia.org

Perpustakaan ini terkenal karena koleksinya yang sangat besar dan penting, yang terdiri dari sekitar 200.000 gulungan perkamen. Koleksi ini meliputi karya-karya sastra, sejarah, filsafat, dan sains dari berbagai periode dan budaya, termasuk karya-karya dari Yunani, Mesir, Persia, dan Babilonia.

Namun sayangnya, Perpustakaan Pergamon tidak bertahan lama seperti perpustakaan kuno lainnya. Pada abad ke-2 SM, Raja Pergamon yang kemudian mengalami kesulitan keuangan, menjual sebagian besar koleksi perpustakaan kepada Raja Mesir Ptolemaios III. Koleksi yang tersisa akhirnya dibawa ke Roma oleh Kaisar Markus Aurelius pada abad ke-2 M.

Kini, situs perpustakaan Pergamon telah dibangun kembali sebagai situs wisata sejarah dan arkeologi yang terkenal di Turki. Namun, koleksi asli perpustakaan kuno ini telah hilang dan tidak dapat dipulihkan.

#6 Ashurbanipal, Irak

Perpustakaan ini ditemukan di tengah reruntuhan Kota Niniwe Assyiria, Mosul, Irak. Ashurbanipal merupakan rumah bagi kurang lebih 30.000 dokumen sastra dan adminustrasi berhuruf paku yang ditulis dalam bahasa Akkadia dan Sumeria.

via ancient-origins.net

Perpustakaan tersebut diperkirakan telah berdiri pada abad ke-7 SM, sehingga menjadikannya salah satu perpustakaan tertua di dunia. Uniknya, koleksi di perpustakaan tersebut merupakan hasil jarahan dan dinamai dengan memakai nama putra mahkota ke-3 Kota Niniwe, yakni Ashurbanipal.

#7 Saint Catherine’S Monastery Library, Mesir

Saint Catherine’s Monastery Library, atau Perpustakaan Biara Santa Katarina, adalah salah satu perpustakaan tertua yang masih beroperasi di dunia. Terletak di kaki Gunung Sinai, Mesir, perpustakaan ini merupakan bagian dari Biara Santa Katarina, biara Kristen tertua yang masih berdiri hingga saat ini.

Foto: Mark Cartwright via worldhistory.org

Perpustakaan ini memiliki koleksi manuskrip yang sangat berharga, terutama dalam bahasa Syiria dan Arab. Koleksi ini berisi sekitar 4.500 naskah, termasuk salinan Perjanjian Lama dan Perjanjian Baru dalam bahasa Yunani, serta karya-karya sastra klasik dan sejarah Kristen. Perpustakaan ini juga memiliki beberapa manuskrip yang berasal dari zaman Nabi Muhammad, termasuk salinan dari Surat-surat Rasulullah SAW.

Karena kekayaan koleksinya, Saint Catherine’s Monastery Library diakui oleh UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia pada tahun 2002. Perpustakaan ini juga telah digunakan sebagai pusat penelitian dan pengajaran, serta sebagai tempat wisata bagi pengunjung yang tertarik dengan sejarah dan budaya Kristen Timur Tengah.

#8 The House of Wisdom, Baghdad

Bagdad pernah menjadi pusat pengetahuan pada awal abad ke-9, tepatnya pada masa pemerintahan Abbasiyah. Perpustakaan ini dulunya dipenuhi manuskrip Persia, India dan Yunani yang membahas tentang astronomi, matematika, sains, kedokteran dan filsafat.

via islamicity.org

Baghdad menjadi pusat pembelajaran yang mendatangkan banyak cendekiawan top dari Timur Tengah yang menyalinnya ke dalam bahasa Arab hingga tahun 1.258. Sayangnya, aktifitas tersebut hilang sejak Mongol menjarah Baghdad dan membuat buku-buku tersebut rusak serta hilang.

#9 Trajan, Roma

Perpustakaan ini dibangun pada tahun 112 M oleh Kaisar Trajan. Desainnya mewah dengan bahan batu granit, marmer dan beton. Perpustakaan ini punya banyak fungsi seperti gedung serba guna, tempat keagamaan, pasar dan alun-alun, sehingga terlihat seperti komplek.

via khanacademy.org

Uniknya, ruang baca utama di Trajan menyimpan 20.000 gulungan kertas dan terbagi menjadi 2 ruangan. Ruangan pertama dipakai untuk menyimpan gulungan dalam bahasa Yunani, sedangkan satunya menyimpan gulungan dalam bahasa Latin. Perpustakaan ini diperkirakan hancur pada abad ke-5 M.

Vin S
“If you wait for inspiration to write you’re not a writer, you’re a waiter.” ~ Dan Poynter
Berikan bintang kamu untuk perpustakaan-perpustakaan kuno ini
[Total: 4 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar