Foto ilustrasi: Mufid Majnun via unsplash
Share artikel ini:


Menjelang bulan suci Ramadhan, umat Muslim di seluruh dunia mempersiapkan diri dengan berbagai hal, termasuk menyiapkan makanan untuk sahur, menu takjil, serta acara buka bersama. Kegiatan ini selalu menciptakan kegembiraan tersendiri bagi umat Muslim.

Di Indonesia, kegembiraan tersebut sering diekspresikan melalui tradisi dan budaya menjelang Ramadhan. Meskipun kegiatan tersebut berbeda di setiap daerah, namun tetap unik dan menyenangkan. Mari kita lihat apa saja kegiatan seru yang ada di berbagai daerah Indonesia menjelang Ramadhan.

1. Dugderan, Semarang

Foto: Kamal via jatengnews.id

Dugderan merupakan nama yang diambil dari “dug” yang identik dengan bunyi bedug dan “der” yang identik dengan bunyi mercon, sehingga dugderan sendiri merupakan gambaran suasana bulan ramadhan di Kota Semarang.

Biasanya tradisi ini dilakukan di setiap kampung, bermain bedug untuk melantunkan pujian dan setelah itu diramaikan oleh letusan-letusan mercon sebagai gambaran suka cita menyambut ramadhan. Konon, dugderan merupakan tradisi tua loh, sudah ada sejak tahun 1881! Kini Dugderan juga dilaksanakan dalam bentuk festival.

2. Padusan, Klaten

via faktapers.id

Di Klaten hingga Boyolali, tradisi padusan kerap dilakukan seminggu sebelum memasuki bulan suci ramadhan. Padusan sendiri merupakan upacara berendam atau mandi di mata air tertentu dengan tujuan mensucikan diri serta jiwa agar suci lahir-batin selama menjalankan ibadah ramadhan.

3. Begibung, Lombok

via ntb.aman.or.id

Umat muslim di Pulau Lombok menyambut bulan ramadhan dengan begibung. Begibung adalah tradisi makan bersama yang khas dalam budaya Sasak di Indonesia. Dalam tradisi ini, hidangan disajikan dalam nampan besar yang dimakan bersama-sama oleh kelompok kecil yang terdiri dari 3-5 orang.

Selain menyambut Ramadhan, begibung juga biasa diadakan dalam acara syukuran seperti pernikahan atau khitanan. Makanan yang disajikan meliputi nasi, sayur ares, urap, tahu tempe, lauk ayam, dan masih banyak lagi. Tradisi begibung menjadi bagian penting dalam kehidupan sosial dan budaya masyarakat Sasak, dan masih dilestarikan hingga sekarang.

4. Jalur Pacu, Riau

via amanahnews.com

Yang satu ini seru banget, Sobat Halal! Jalur pacu adalah perlombaan dayung ala masyarakat Riau yang diselenggarakan di sungai sebelum bulan puasa. Jalur pacu biasanya ditutup dengan balimau, yakni kegiatan bersuci setelah matahari terbenam hingga malam.

5. Nyorog, Betawi

via goodnewsfromindonesia.id

Masyarakat betawi punya kebiasaan membagi makanan ke sanak keluarga atau tetangga saat menjelang ramadhan. Biasanya nyorog diberikan oleh yang muda kepada yang lebih tua dengan tujuan meminta restu agar ibadah puasanya diberi kemudahan atau kelancaran.

6. Punggahan, Sumatera Utara

via mediacenter.serdangbedagaikab.go.id

Punggahan di Medan merupakan tradisi yang kerap dilakukan dua hari sebelum memasuki bulan ramadhan. Punggahan dimaknai dengan persiapan lahir-batin untuk menjalankan ibadah, silaturahmi, saling memaafkan, dan ucap syukur, biasanya dilakukan dengan makan-makan bersama seluruh warga di kampung. Meskipun demikian, ada juga yang dilengkapi dengan menyembelih hewan ternak seperti sapi atau kambing.

7. Dandangan, Kudus

Foto: Syamsul Hadi via joglojateng.com

Tradisi ini juga merupakan tradisi tertua loh, konon sudah dilakukan sejak 400 tahun yang lalu di zaman Sunan Kudus. Berbeda dari tradisi yang lainnya, dandangan merupakan pesta rakyat yang digelar di pasar malam dengan menjual berbagai perkakas rumah tangga. Seru banget, kan, Sobat Halal?

8. Pasar Wadai, Banjarmasin

via disporabudpar.banjarbarukota.go.id
Foto Abah Affan via disporabudpar.banjarbarukota.go.id

Pasar Wadai adalah tradisi yang tumbuh dan berkembang sejak Banjarmasin dikenal sebagai Kota Sungai, di mana sungai digunakan sebagai lalu lintas pelayaran dan jalan raya perdagangan. Pada awalnya, Pasar Wadai ada di pasar terapung, tetapi kemudian beralih ke daratan menjelang Ramadan.

Pada saat Nishfu Sya’ban, Pasar Wadai bermunculan sebagai pertanda mendekati Ramadan dan menjadi semakin ramai karena Pemerintah Daerah menfasilitasi Pasar Wadai sebagai wisata kuliner khusus di bulan Ramadan. Wadai yang dijual biasanya wadai langka yang hanya muncul pada bulan Ramadan. Kata “wadai” berasal dari bahasa Banjar dan Dayak yang artinya ‘kue’.

Pasar Wadai dadakan informal juga ada di kampung-kampung dan pinggiran kota yang dilestarikan oleh masyarakat setempat. Menjadi bagian dari warisan budaya Kalimantan Selatan dan menjadi daya tarik bagi para wisatawan kuliner.

Vin S
“If you wait for inspiration to write you’re not a writer, you’re a waiter.” ~ Dan Poynter
Berikan bintang kamu untuk aneka tradisi jelang Ramadhan
[Total: 3 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar