Share artikel ini:


Catur Retno Susanti yang akrab dipanggil Caca atau Mbak Caca, adalah seorang enterpreneur muda pemilik Unyus Kitchen asal Purwodadi Grobogan. Meskipun masih terbilang muda, Caca berhasil menjalankan bisnis kulinernya sejak 8 tahun lalu.

“Sebenarnya bukan sebuah cita-cita juga sih, berawal dari susah diatur, pengennya justru mengatur, jadinya kupikir kalau aku kerja mungkin nggak bakal betah kali ya, lalu mutusin aja buka usaha sendiri. Dari situ ternyata aku semakin sadar, membuka usaha udah nggak jadi kerjaan lagi, tapi benar-benar sesuatu yang aku senangi dan memang passion aku di situ.”

Sebelum akhirnya menggeluti bidang kuliner secara total, Caca mengaku sempat mencoba berbagai usaha, seperti berjualan pulsa, kosmetik, ikut MLM, event organizer, dan lain sebagainya. Namun, pada akhirnya Caca merasa klik setelah menekuni bidang kuliner dan membuka Unyus Kitchen untuk pertama kalinya.

“Setelah mencoba semuanya, akhirnya sampai sekarang masih menggeluti bisnis kuliner yang bertahan dan berkembang dengan cepat. Bisnis inilah yang membawaku bisa mewujudkan mimpi-mimpiku.”

Caca sendiri memiliki gambaran yang besar terkait bisnisnya. Selain mengembangkan usaha dan membuka banyak cabang, Caca sangat bersyukur usahanya dapat membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat luas.

Setelah berhasil mengelola Unyus Kitchen, Caca mulai membuka cabang kuliner lainnya sehingga ia memiliki target tersendiri. Dalam kurun waktu 1 hingga 5 tahun ke depan, ia menantang dirinya untuk mengejar omzet 1 milyar pertama di usia 30 tahun.

Caca yakin bisnisnya akan terus berkembang dan sukses, sebab selama ini ia menjalankannya bukan tanpa usaha, melainkan mengerahkan seluruh daya dan upaya yang ia miliki.

“Produk-produk kuliner kita itu murni diproduksi sendiri, bukan ambil produk olahan dari supplier untuk dimasak ulang. Jadi, kita punya karakter dan cita rasa tersendiri kalau dibandingkan dengan kompetitor lain, rasanya tidak pasaran,” terang Caca lugas.

Sepanjang perjalanan bisnisnya, Caca sudah berulangkali menghadapi tantangan dan hambatan. Tantangannya pun bermacam-macam, dari faktor internal hingga eksternal Caca sudah merasakannya. Sejauh ini Caca kerap dihadapkan dengan komplain pelanggan, masalah kekaryawanan, operasional, dan lain sebagainya.

Namun, bagi Caca ada satu pengalaman yang sangat berkesan, “salah satu yang berkesan ketika menghadapi masalah dengan karyawan. Pernah ada seorang karyawan yang susah sekali diatur, menjelek-jelekkan nama perusahaan, hingga membuat kami pusing tujuh keliling. Akhirnya karyawan tersebut kami keluarkan, dan seiring berjalannya waktu dan usaha nama baik bisa kembali lagi.”

Untuk menghadapi masalah tersebut, Caca memilih untuk menerapkan mindset positif dalam menjalankan bisnis, sebab kredibilitas sebagai bussines owner dan brand yang jadi taruhannya. Caca percaya, mindset positif tersebut akan menuntun Caca ke arah solusi terbaik, terlebih lagi ia sudah mengantongi berbagai macam pengalaman yang ia dapat selama berbisnis.

Dukungan dari orang terkasih dan keluarga pun sangat memiliki peranan penting dalam perjalanan bisnis Caca.

“Aku merasa didukung banget sama suami, karena dari awal kami betul-betul merintis berdua. Kita bagi tugas, saling menutupi kekurangan dengan memaksimalkan kelebihan masing-masing.

Saya urus digital marketing dan suami memegang peranan sebagai humas. Selain itu, ada orang tua yang doanya tidak pernah putus untuk kami,” terang Caca.

Pada awalnya, Caca mempromosikan usahanya melalui penyebaran brosur. Namun sejak pandemi, Caca mulai beralih menggunakan media digital, “apalagi omzet lagi turun, jadi harus pinter-pinter memanfaatkan sumber daya yang ada dan memangkas budget promisi.

So, kita promosi dengan media sosial yang sifatnya gratis seperti instagram, facebook, tiktok, whatsapp, dan lain sebagainya.”

Menurut Caca, promosi melalui media sosial sejauh ini memberikan dampak yang sangat besar, “Yang jelas jadi menghemat anggaran, kalo dulu harus cetak brosur untuk promosi, sekarang kita cukup upload dimedia. Selain itu, jangkauannya tak terhingga. So far, tantangannya adalah mencari ide konten yang menarik, tepat sasaran, up to date.”

 

Selama ini, solusi adalah hal yang selalu diusahakan Caca selama menjalankan bisnis. Trend bisa berubah, masalah bisa datang kapan saja, tapi dengan mencari solusi, bisnis masih bisa dijalankan dengan maksimal. Tantangan yang kerap dihadapi Caca membuatnya semakin matang dalam menentukan arah dan langkah untuk mencapai kesuksesan.

“Jadi kalau kita ingin berbisnis, yang pertama harus yakin dulu. Setelah yakin harus segera eksekusi jangan nunggu lama-lama, supaya kita cepat menemui kendala dan cepat mencari solusi atas kendala tersebut. Selanjutnya ya belajar terus,” tutupnya.

Vin S
“If you wait for inspiration to write you’re not a writer, you’re a waiter.” ~ Dan Poynter
Berikan bintang kamu untuk Unyus Kitchen
[Total: 8 Rata-rata: 5]



Berlangganan
Beritahu tentang
guest
0 Komentar
Inline Feedbacks
Lihat semua komentar